Makasar I’m Coming (part 2)

Akhirnya bagian dua muncul juga, setelah ada yang nanyain.. he..

Sore itu saat kukembali dari rutinitas yang sedikit telah berubah, kumulai dengan membuka laptop kesayanganku dan dengan kesibukan seperti biasa. Ku dengar dering ponselku lalu kulihat siapa yang menelponku di senja mulai merangkak ini. Rupanya kakak iparku, tak biasanya dia menelponku, biasanya kakakkulah yang menelponku. Sapaan salam mengawali pembicaraan kami, kemudian ku tanyakan bagaimana SP-nya (Sensus penduduk red.), karena kedua suami istri ini adalah pegawai negeri kantor BPS. Dia jawab dengan ringan baik, ups ada yang janggal.. so.. tiba-tiba dia bilang “mas kecelakaan…” dag dig duer…innalillahi wa inna ilaihi roji’un kaget bukan kepalang. “Tadi siang pas mau berangkat kelapangan.” Dia melanjutkan pernyataannya, sesaat kemudian aku tanyakan keadaannya. Kakak iparku pun menjawab tidak apa-apa hanya dijahit di bagian pelipis mata sebelah kiri, selebihnya tak ada luka yang serius. Hanya shock saja. Hmmm syukurlah kalo tidak sampai parah. Lalu diapun berpesan untuk tidak diberitahukan kepada ibuku dulu, nanti saja kalo masku sudah agak baikkan. Ku meng-iya-kan saja. Khawatir ibuku panik, nanti saja kalo aku nyampai dirumah, pikirku. Karena kebetulan besoknya aku ada rencana pulang. Telponpun ditutup, dengan meminta doa agar segera diberikan kesembuhan.

Malam kian larut, kututup hariku yang letih ini dengan menghempaskan diri kasur empuk ini..hmm

Tengah malam itu, tiba-tiba dering message dari ponselku berdering, lalu ku baca isi pesannya dari kakak iparku “Mas pipis darah, dongake ra popo yo.. ” Sontak aku terkaget-kaget, kok bisa ada pendarahan, berarti parah dong. Hmmm semalaman tak bisa tidur, padahal besok pagi mesti ke kampus.Tapi akhirnya mata inipun tak kuat menahan kantuk yang luar biasa, huahhh.

Pagi itu ku segera menemui beberapa dosen yang berkepentingan, tapi rupanya huh…bikin emosi juga, tapi tak apalah menguji kesabaran…Siang itu kuputuskan tak jadi pulang karena dosenku tak kunjung datang, jadi esok pagi baru bisa pulang. Saat tengah asyik dengan menjentikan jari di keybord, smspun masuk diponselku, dari kakak iparku rupanya. “Li, ibu diparingi ngerti saiki wae rapopo“. Dan kemudian akupun mulai mengsms ibuku, karena aku tak punya pulsa untuk menelpon. Yups, pesan singkat yang memberitahukan bahwa anak lelakinya kecelekaan, namun ku embel-embeli  dia tidak apa-apa kok. Lega juga rasanya… namun tak berapa lama kemudian, kakak iparku menelponku. “Ibu diajak rene wae li..” eits.. apa????!!! thuing..thuing.. “iso to??” dia menegasakan. Dalam hatiku, ada apa ni, kok jadi begini..hmm ya sudahlah..nanti aku bilang sama ibu. Ku jawab singkat. Lalu kusms ibuku, untuk mengajakknya kesana (ke tempat kakakku maksudnya).

Huh rasanya tak percaya ini terjadi, tapi apalah daya, karena keputusan sudah ditetapkan…kalo bisa sabtu atau minggu berangkat. Sekarang mesti nyari tiket dulu…dan jumat sore itu, sekembalinya dari kampus, aku memnita salah seorang temanku untuk mencari tiket Jogja-Makasar. Tapi rupanya, ba’da magrib itu rencana berubah, sacara hari senin aku masih ada tanggungan dengan beberapa dosen. Hmm, tapi segala keputusan akhirnya dibiacarakan lagi sesampainya aku dirumah nanti… Tak sabar ku sampai di rumah…

Sabtu pagi itu, aku segera melangkah keluar kos dan segera berpamitan untuk pulang. Dua jam kuhabiskan waktu diperjalanan sebelum sampai dirumah, ku disambut oleh ibuku seperti biasa. Dan pembicaraanpun kami mulai, cukup lama dan berdebat cukup panjang. Ya tahulah kalo harga tiket pesawat hari sabtu/minggu dan mendadak kayak gini pastinya mahal banget. Setelah melalui beberapa pertimbangan, diputuskan bahwa aku pergi sendiri ke Makasar hari kamis, karena hari kamis rupanya tanggal merah (kupikir tanggal merahnya hari jumat…payah).

Hari minggu sore ku langkahkan kaki kembali ke jogja, karena senin pagi harus bertemu dengan beberapa dosen.

Hmmm kupikir ini hanya gurauan semata, namun rupanya Allah menjawab apa yang menjadi doa kita, apapun keadaannya….

Masih bersambung…

Mas pipis darah, dongake ra popo yo.. : Mas pipis darah, doakan tidak terjadi apa-apa ya..

Li, ibu diparingi ngerti saiki wae rapopo : Li, ibu diberi tahu sekarang tidak apa-apa

Ibu diajak rene wae li : Ibu diajak kesini aja li

iso to : bisa kan

Leave a comment